Faktor yang Paling Berpengaruh Terhadap Kecepatan Sepeda

Bicara mengenai kecepatan sepeda, sebenarnya berapa sih rata-rata top speed yang bisa diraih para cyclist? Dari situs Wikipedia kita bisa menemukan rekor kecepatan sepeda saat ini yang dipegang oleh Denise Mueller-Korenek dengan kecepatan sepeda mencapai 296.009 km/h atau sekitar 183.932 mph, pada permukaan jalan landai dan datar. Untuk bisa mencapai kecepatan fantastis seperti itu tentu saja diperlukan sepeda road bike khusus (custome bicycle) serta stamina yang prima dari rider itu sendiri. Terkadang saya berangan-angan seandainya bisa memiliki sepeda yang enak dibawa ngebut tentu akan sangat menyenangkan dan membantu. Setidaknya dengan sedikit tenaga kayuhan bisa melesat minimal 80km/jam. Wah saya yakin bukan cuma saya yang punya khayalan seperti ini. Pasti banyak pedalis yang juga mengangankannya. Berikut ini faktor yang paling berpengaruh terhadap kecepatan sepeda sesuai dengan tipe rute yang dilalui:

Flat Land Speed

Bicycle flat road speed
Image credit to: www.bikeradar.com
Untuk tipe jalan yang cenderung datar, lancar dan halus, akselerasi menjadi kurang begitu penting apalagi top speed lebih mudah diraih. Untuk meraih top speed maksimal, faktor yang paling berpengaruh adalah, wheelset, drive train, gearing serta aerodinamika.
  1. Wheelset yang tepat:
    • Pemilihan ukuran diameter ban. Semakin besar diameter ban akan menghasilkan rolling yang lebih bagus untuk sepeda mencapai kecepatan maksimal. Saat ini ukuran rim 27.9 serta 29 sudah mulai banyak diproduksi dan semakin populer dikalangan roadbike maupun MTB.
    • Material dan patern ban. Untuk medan cenderung aspal, material silk atau semi slick dengan patern yang tidak telalu ramai
    • Tekanan ban yang tepat. Tekanan maksimal akan memberikan gaya hambatan yang semakin kecil sehingga akan turut meningkatkan laju sepeda. Namun tekanan ban yang terlalu keras juga akan mengurangi kemampuan sepeda dalam meredam getaran. Ini akan sangat terasa pada sepeda nonsuspensi atau yang masih memakai fork rigid. Pada kebanyakan ban, tekanan yang direkomendasikan dicetak pada sidewall. Tekanan ban yang direkomendasikan sering ditulis dalam rentang misal “35-65 psi (pound per inci persegi). Ambil contoh jika rekomendasi yg tercetak adalah, 35-65 psi, ini berarti 65 psi adalah angka tekanan yang cocok untuk jalan aspal/raya/trotoar dan jalan yang cenderung halus dan datar. Sedangkan untuk medan offroad dan cenderung rusak, rentang tekanan idealnya antar 35 sampai 40 psi, pada range tersebut ban akan memiliki kemampuan maksimal dalam menyerap jalan berbatu dan gundukan, serta menawarkan traksi yang lebih besar untuk kontrol dan penanganan.
    Anda benar-benar perlu bereksperimen untuk menemukan tekanan ban yang paling ideal untuk Anda.
     
  2. Drive train gearing. Semakin kecil rear cassette serta semakin besar ukuran crank akan menghasilkan putaran yang semakin cepat. Tentu saja ini harus diimbangi dengan kekuatan dengkul kita. Karena kombinasi diatas membawa konsekwensi kayuhan awal yang semakin berat.
     
  3. Masalah aerodinamis.
    • Pemilihan pakaian (jersey) yang ketat, serta helm yang memiliki bentuk aerodinamika yang baik akan mengurangi hambatan angin saat kita melewati tanjakan.
    • Panjang handlebar. Berbeda dengan sepeda MTB yang membutuhkan lebar stang yang lumayan panjang. Untuk pemakaian jalan datar, usahakan memilih stang dengan lebar yang pendek. Maksimal selebar renrtang bahu kita. Ini untuk mengurangi hambatan angin sat kita menmacu sepeda. Pemakaian Aero Bar / TT Bar yang biasa digunakan pada sepeda jenis Road Bike. TT Bar akan menyumbangkan keuntungan yang lumayan besar untuk mencapai posisi mengendara yang aerodinamis. Sayangnya handling menjadi susah, jadi tidak disarankan untuk dipakai dalam group atau untuk rider pemula. Dan pastikan jalur yang akan dilewati benar-benar halus dan datar.
     
  4. Fitting sepeda, pastikan kita menemukan posisi yang paling tepat untuk mengoptimalkan relasi antara masalah aerodinamis, power, dan kenyamanan.

Cycling in Traffic (busy road conditions)

Untuk kondisi jalan raya yang cenderung semrawut seperti jakarta dan kebanyakan kota besar lainnya, faktor yang paling berpengaruh terhadap kecepatan sepeda adalah akselerasi. Akselerasi atau percepatan adalah perubahan kecepatan pada suatu waktu tertentu. Pada kondisi jalan perkotaan yang ramai dan macet, kita akan lebih banyak melakukan pengereman. Meskipun top speed sulit diperoleh tapi kecepatan rata-rata bisa ditingkatkan secara maksimal. Pada kondisi seperti ini, semakin cepat waktu yang dibutuhkan sepeda untuk menambah kecepatan (akselerasi) akan semakin baik.

Lalu faktor apa saja yang paling mempengaruhi akselerasi sebuah sepeda?
  1. Weight. Berat sepeda memberi kontribusi cukup besar terhadap akselerasi. Semakin ringan sepeda dan beban yang diangkut, akan semakin baik akselerasinya.
  2. Rims. Diameter rims juga akan menentukan percepatan maksimal yang bisa diraih sebuah sepeda. Semakin kecil diameter rims akan semakin baik akselerasinya. Selain itu rim dengan ukuran kecil juga akan memampukan sepeda untuk bermanuver diantara kepadatan lalulintas dengan lebih baik. itulah alasanya mengapa sepeda BMX kebanyakan menggunakan ukuran roda 20" dan bukan 26 atau 27.5 inche.
  3. Gearing. Single gear dengan kombinasi cog dan crank yang tepat akan memberikan performa akselerasi terbaik dibandingkan dengan multi gears (geared bike). Contoh paling mudah adalah sepeda yang digunakan oleh para kurir sepeda (bike messenger). Kebanyakan lebih memilih sepeda fixie yang identik dengan single gearnya. Pertanyaannya adalah berapa gear ratio yang paling ideal itu? Banyak yang memberikan masukan gear ratio ideal untuk jalan di perkotaan adalah 44:16 dan 46:16 (crank : cog). kombinasi gear 44/16 atau juga sering ditulis dengan istilah ratio 2.75, memberikan kemampuan akselerasi optimal dengan top speed yang tidak terlalu baik. Kombinasi ini akan memberikan kecepatan rata-rata optimal dan sangat nyaman digunakan untuk commuting harian dan bike to work di daerah perkotaan. Namun jika ingin mendapatkan top speed lebih baik, Anda bisa memilih kombinasi 46:16 atau sering disebut juga dengan istilah ratio 2.88. Namun saya rasa masalah gear ratio ini cukup personal. Untuk itu kita perlu mencoba berbagai kombinasi ukuran gear hingga menemukan gear ratio yang paling tepat.

Road climbing
image credit to: emcbikes.wordpress.com

Climbing / tanjakan

  1. Weight. Selain gearing, untuk medan tanjakan, berat sepeda menjadi faktor yang paling penting yang mempengaruhi kecepatan sepeda. Pada medan tanjakan. Apalagi tanjakan dengan jarak yang cukup panjang, semakin ringan sepeda akan mengurangi beban kayuhan sehingga bisa menghasilkan laju sepeda yang lebih cepat dan stabil.
  2. Frame sepeda yang paling cocok adalah model sepeda MTB atau hybrid yang menghasilkan posisi mengendara cenderung lebih tegak. Posisi sedikit lebih tegak akan menolong kita bernapas dengan benar. Memnbuat bahu, leher seerta punggung menjadi lebih santai saat gowes di tanjakan. Penambahan bar end (tanduk) pada handlebar akan membantu rider menemukan posisi stering yang paling efisien dan optimal untuk menyalurkan tenaga pada kayuhan.
  3. Rigid is better. Jika medan tanjakan berupa aspal, penggunaan fork rigid akan lebih efektif dibandingkan memakai fork suspensi. Fork rigid akan mencegah.
  4. Gearing. Cassette jenis megarange akan sangat menguntungkan karena top gear nya memiliki jumlah gigi (tooth) lebih banyak hingga kayuhan sepeda bisa lebih ringan saat menanjak. Untuk crankset , melengkapi sepeda dengan chainring 36T akan cocok digunakan pada medan tanjakan curam.
Jadi meskipun ada pendapat yang mengatakan yang penting adalah dengkulnya, tapi pemilihan part dan setting sepeda yang tepat tentu saja tetap bisa memberikan kontribusi yang cukup berarti pada performance sepeda itu sendiri. Istilahnya membeli kecepatan. Ya kecepatan sepeda bisa dibeli melalui pemilihan komponen-komponen sepeda yang tepat. Tapi itu akan percuma tanpa diimbangi dengan latihan fisik, teknik serta kematangan mental pedalis itu sendiri.

Posted in . Bookmark the permalink. RSS feed for this post.

Leave a Reply

Search

Swedish Greys - a WordPress theme from Nordic Themepark. Converted by Lite Themes.