Archive for September 2018

Bottom Bracket Square Taper tidak Kalah dengan Hollowtech II

Bermula dari Bottom Bracket (BB) yang terasa mulai kurang nyaman waktu di gowes. Ternyata bottom bracket sepeda bunyi kretek-kretek atau klek-klek saat pedal memutar crank. Timbul keinginan untuk ganti BB yang baru, upgrade sekalian dengan yang lebih loncer. Masalahnya saat ini ada dua tipe BB yang biasa digunakan sepeda MTB, yaitu:

  1. Internal Bearing (Square Taper Devotees, Ashtabula, Hollow Spindle)
  2. External Bearing / Outboard Bottom Bracket (X-Type) Riders.

Mana bottom bracket sepeda yang lebih bagus? ternyata sampai saat ini masih menjadi perdebatan panjang dikalangan penghobi sepeda. Untuk kasus saya dengan sepeda Federal jadul, hanya ada 2 alternatif pilihan. Pilihan pertama tetap menggunakan tipe Square Taper dengan upgrade ke model sealed cartridge bearing. Pilihan kedua, jika frame dan crankset masih support bisa coba migrasi ke Hollowtech II. 

Sebelum menentukan pilihan, adasatu pertanyaan yang timbul yaitu:
Seberapa signifikan peningkatan performance dan kecepatan (speed) yang bisa saya rasakan seandainya beralih ke Hollowtech II? serta bagaimana dengan perawatannya nanti. Apakah lebih mudah atau malah ribet. Untuk menjawab itu mari kita ulas satu persatu keungulan dan kekurangan dari masing-masing.

Internal Bearing BB Square Taper

BB Square Taper banyak dipakai di sepeda MTB keluaran lama atau sepeda low to mid level keluaran baru. BB kotak ini ada dua jenis. Model loose bearing dan sealed cartridge bearing. Jenis yang pertama, model loose bearing paling cocok untuk mereka yang suka bongkar-pasang sepeda karena mudah untuk diotak-atik dalamannya, jika rusak masih mudah untuk diperbaiki. Seperti mengganti pelornya dll. Sedangkan jenis kedua, sealed cartridge bearing memiliki keunggulan di maintenance free. Karena modelnya yang tertutup (sealed) Jadi lebih aman dari debu dan air hingga meminimalisir perawatan. Sayangnya jika rusak sulit diperbaiki dan harus ganti dengan yang baru.

Part dari BB model Square Taper. Jika rusak kita tinggal ganti bagian yg rusak saja tanpa harus ganti keseluruhan.
Credit: http://forums.roadbikereview.com

Jika dibandingkan Outboard Bottom Bracket BB Square Taper secara konstruksi kurang kuat dan kencang hingga seiring waktu crank akan terasa mulai kendor hingga perlu dikencangkan. Untungnya kebanyakan masalah ini akan teratasi hanya dengan menganti pelor atau bearingnya saja. Jadi lebih irit dari sisi biaya perawatannya.

Outboard Bottom Bracket Hollow Tech II

Outer BB menggunakan ukuran bearing yang lebih besar serta memiliki posisi lebih lebar. Ini membuat konstruksinya lebih kencang dan kuat serta memiliki putaran yang juga lebih loncer dan lightweight ringan. Outboard-bearing cranksets seperti Shimano Hollow-Tech, dll, memiliki keunggulan lebih kencang dan lebih ringan dibanding square tapers. Perbedaan paling nyata terletak pada berat serta tampilan fisik. HollowTech II misalnya, tampak seperti tidak menggunakan Bottom Bracket (BB) karena bb menyatu dengan crank dan berlubang tepat di as-nya sehingga bila dilihat bagian porosnya akan tampak berongga seperti pipa.

Saat ini industri sedang bergerak ke arah outboard bearing. Jadi standar komponen-komponen baru akan mengarah ke sana. Kedepan mungkin akan mulai susah menemukan part-part sepeda keluaran baru yang masih cocok dengan BB model square taper

Hollowtech II Credit: http://forum.cyclingnews.com
Keunggulan lainya terletak pada kemudahan dalam installation. Hollowtech BB memudahkan kita ketika bongkar pasang crank set. BB Hollow Tech (HT) juga memiliki hambatan gesek lebih kecil dibanding bb non HT. Membuat kayugan pedal lebih loncer dan mengurangi masalah rantai kendor saat shifting. Konsep teknologi HOLLOWTECH II difokuskan untuk menghasilkan crankset superior yang bisa memaksimalkan transfer daya rider. saat crankset menempel kencang akan menghasilkan kayuhan yang lebih efisien.


Pertimbangan

Jika tetap memakai BB Square Taper:
  • Masih bisa memakai crankset lama. Tidak perlu ganti.
  • Bisa ganti part-partnya saja, sehingga tetap hemat biaya perawatan. Kemungkinan hanya perlu dikencangkan ulang, ganti bearing, atau cukup dibersihkan dan di garace ulang. Tinggal siapkan bearing removal tool nya.
  • Perlu perawatan berkala karena seiring waktu, BB bisa kendor.
  • Jika ingin lebih loncer bisa pakai bearing yang berkualitas. Atau ganti ke BB Square Taper kasta yang lebih tinggi dengan konsekwensi dana membengkak.
Jika beralih ke External Bearing:  
  • Harus ganti crankset karena dudukan berbeda. Tapi nantinya proses install, bongkar pasang crank justru akan lebih mudah dan praktis.
  • Untuk Federal proses upgradenya akan ribet. Harus cermat mengukur BB shel (sepeda Federal lama biasanya bsa 68mm), head tube diameter, seat tube diameter, spacing drop out dan spindle lenght (jarak dari ujung ke ujung yang kepasang di crank) untuk memastikan Hollotech bisa dipasang dengan sempurna. 
  • BB lebih kencang dan kuat, sulit kendor dipastikan akan ada peningkatan pada kinerja sepeda dalam jangka panjang dan tidak terlalu perlu untuk melakukan perawatan rutin kecuali hanya cleaning.
  • Singkatnya, external BB akan memberi keuntungan 30% lightweight lebih ringan dan 40-45% lebih awet dibandingkan square taper. Tapi dengan harga yang jauh lebih mahal.

Jadi perlukah beralih ke Outboard BB Hollotech II?


Bottom bracket sepeda federal saya sudah ini cukup lama dipakai gowes, dan selama itu tidak ada keluhan, meskipun nyaris tanpa maintenance bahkan belum pernah diganti partnya. Jika kali ini mulai bermasalah, saya rasa wajar. Mungkin sudah waktunya diservice, ganti part yang sudah aus. Jika memaksa ingin ganti ke outboard-bearing, saya harus siap-siap over budget, karena juga harus ganti Crankset lama yang tidak support Outboard-bearing. Harga crank hollowtech II paling murah seri crank shimano alivio - 48t. Harga di Bukalapak sekitar 500 ribuan. Sedangkan Deore bisa sampai jutaan.

Selain issue lightweight, sebenarnya tidak ada masalah dengan Square Taper, Kemunculan Outer BB - Hollowtech II sendiri sebenarnya dipicu oleh kebutuhan industri untuk menghasilkan standarisasi tunggal model BB. Seperti kita tahu ada banyak standar ukuran square-taper mulai dari 68x103, 68x107, 68x110, 68x113, 68x115, 68x117.5 dst. Dengan 2 kombinasi crankset/frame Italian dan British. Ini akan memaksa produsen sepeda untuk mebuat banyak kombinasi untuk setiap komponen yang diproduksi dan itu dirasa sangat tidak effisien. Tujuan akhirnya adalah adanaya satu model BB yang compatibel dengan apapun Crank yang diproduksi.

Seperti sudah diuraikan di atas, square taper termasuk jenis BB yang dari segi maintenance, sangat durable jika rutin dirawat serta memungkinkan untuk diupgrate part-partnya (dioprek) untuk meningkatkan performa. Sayangnya dalam industri sepeda kelas atas (high-end), ukuran berat menjadi raja, hingga tidak bisa memberikan toleransi pada extra 100 grams berat as (sumbu) BB square taper, meskipun sebenarnya tidak terlalu banyak berpengaruh pada kinerja sepeda secara keseluruhan.

Jadi saya putuskan untuk saat ini tetap mempertahankan BB yang lama. Apalagi jika hanya ingin meningkatkan performance masih ada beberapa alternatif yang bisa saya tempuh:

Alternatif 1: Berhubung BB sepeda Federal saya masih jenis loose bearing BB, alternatif paling murah cukup service BB yang ada. (Loose = bebas / longgar) berarti bearing atau bola besinya tidak menyatu / bebas bergerak sendiri-sendiri. Keuntungan loose bearing, kita bisa membuka dan mengecek bagian-bagian yang ada terutama pelor dengan mudah. Jadi bearing bisa mudah untuk di service, diganti pelornya, di grease ulang dan dibersihkan. untuk pelor bisa memilih antara material ceramic vs steel. Jika dana memungkinkan akan ganti pelor dengan model cheramic ball bearing yang lebih loncer. Konsekwensinya, BB harus lebih sering diservice. Apalagi kalau musim hujan. Harus lebih sering di cleaning dan di grease ulang, untuk menjaga performa kerjanya.

sealed bearing vs loose bearing bottom bracket
Sealed bearing vs loose bearing BB
Alternatif 2: Sedikit lebih mahal dengan ganti loose bearing hub ke model cartridge (sealed) bearing yang menggunakan bearing. Keuntungan menggunakan sealed bearing adalah pada umumnya lebih kuat dan tahan lama. Kinerja pelor bisa terjaga karena pelor terlindungi, terhindar dari kotoran dan hujan. Jika rusak cukup beli satu set bearing dan pasang (plug and play) selama bearing size, cup size nya sama. Tidak perlu ribet menata dan ajust pelor satu-persatu, membersihkan dan melumurinya dengan grease. Jadi lebih praktis. bearing yang paling bagus adalah yang model 4-balls Ceramic 608 bearings. Konsekwensi pilihan ini adalah, kalau bearing rusak, harus diganti satu set bearing jadi biayanya lebih mahal dibandingkan menggunakan loose bearing.
4-balls Ceramic 608 bearings
4-balls Ceramic 608 bearings

Alternatif 3:  Adalah yang paling mahal, yaitu menggantikan unit BB dengan bottom bracket Square Taper mtb terbaik, garde yang lebih tinggi. Banyak yang merekomendasikan seperti  Shimano UN54 atau UN55 BB. Tapi harganya bisa sama dengan harga Hollowtech II. Ace titanium axle square taper dan square taper carbon crankset bahkan jauh lebih mahal. Keuntungannya tidak perlu ganti Crankset jadi cukup ganti BBnya saja.

Jadi tidak perlu terburu-buru menelan racun upgrade. Migrasi ke Hollowtech nanti saja kalau BB square taper sudah mulai langka dan susah dicari. Tapi saya rasa itu masih sangat lama. :)

Posted in , | Leave a comment

Sepeda Besi tidak Kalah dibanding Sepeda Mahal

Bukan untuk menghibur diri karena kebetulan hanya punya sepeda besi. Namun sedikit ingin menunjukan bahawa bukan material frame yang menentukan kualitas sebuah sepeda, namun ada banyak faktor yang sebenarnya justru lebih menentukan dibandingkan sekedar masalah berat sebuah frame.

Mari kita ulas berbagai opini yang selama ini beredar seputar sepeda berbahan frame high ten steel / besi. Tulisan ini sebagian bersumber dari pengalaman pribadi. Sebagian lagi berasal dari pengalaman orang lain yang saya rangkum dari berbagai sumber.

hi ten steel bicycle frame
Hi ten Steel

Frame besi itu berat

Masalah berat memang menjadi salah satu penyebab utama kenapa frame besi mulai ditinggalkan dan semakin kurang diminati. Kalau soal bobot, frame besi memang paling berat dibandingkan dengan bahan frame yang lain. Bahkan bobotnya hampir tiga kali berat frame berbahan alloy apalagi carbon. Jika berat menjadi pertimbangan, maka frame besi bisa menjadi pilihan terakhir. Sebagai contoh sepeda lipat. Bobot frame menjadi pertimbangan utama untuk sepeda jenis ini, mengingat sepeda lipat harus cukup ringan untuk dibawa saat melakukan mix commuter. Itulah mengapa Hi ten hanya digunakan untuk produksi sepeda lipat low end. Untuk masalah berat, frame besi memang kalah.

Frame Hi-Tensile steel bermasalah dengan tanjakan

Mitos soal tanjakan banyak yang berpendapat kalau frame besi itu terlalu berat hingga membuat sepeda susah diajak melewati tanjakan. Memang ada korelasi antara bobot sepeda dengan efektivitas dan efisiensi riding. Tapi pengaruhnya tidak terlalu besar. Sepeda yang ringan hanya enak untuk digowes pada route jalan menanjak dan panjang. Sedangkan untuk soal tanjakan selain pengaruh dengkul dan skill pesepeda, pengaruh terbesar justru terletak pada Groupset, geometri frame, diameter roda dan pengaruh suspensi yang digunakan. Apakah sepeda itu jenis rigid, hardtail atau fullsus. Jadi bukan karena berat frame.


Paimo di puncak Kilimanjaro dengan sepeda besinya
Source: http://www.bandits.id

selama B2W saya sendiri sering melihat banyak sepeda alumunium keluaran baru maupun roadbike yang disalip sepeda Federal saat ditanjakan. legenda bikepacker Indonesia Mas Paimo (Bambang Hertadi Mas) saja menggunakan sepeda besi Federal 26" saat menaiki puncak Gunung Kilimanjaro (5.896 mdpl) di Afrika.

Kita juga bisa melihat video youtube dari Andreas Fabricius dan Axel Carion pesepeda profesional dari Perancis yang tengah dalam misi memecahkan rekor dunia bersepeda selama 58 hari melintasi Amerika Selatan, yang tidak berdaya  ketika tiba-tiba disalip seorang pesepeda warga lokal saat melalui tanjakan.


Sepeda frame High Tensile Steel kalah cepat dibanding Alloy dan Carbon

Bagaimana Dengan performa Kecepatan? Apakah benar semakin ringan bobot sepeda, berarti semakin cepat larinya? Saya rasa tidak juga. Baik berat maupun material frame tidak akan memberikan perbedaan yang signifikan terhadap kecepatan sepeda. Dari sisi sepedanya sendiri, yang paling berpengaruh terhadap kecepatan sebenarnya terletak pada faktor engine room yaitu Groupset dan wheelset yang dipakai. Komponen engine yang lebih baik akan membantu kita gowes lebih kencang. Sedangkan yang paling menentukan justru dari sisi ridernya. Dengan latihan, kecepatan kayuhan bisa ditingkatkan.

Contoh nyata pengalaman tim sepeda Federal yang ikut di Ajang BITC Sentul 2015 yang diikuti sekitar 5000 pembalab sepeda. Mereka berhasil finish di peringkat ke 6. Padahal saat itu, Federal Indonesia adalah satu-satunya team yang menggunakan sepeda berbahan besi dalam perlombaan ini, sedangkan lawanya rata-rata menggunakan sepeda standart balap yang berbahan carbon.


Sepeda Besi Federal di ajang BITC Sentul 2015


Masalah durabilitas frame besi yang dianggap tidak tahan lama mudah berkarat dan keropos

Besi memang paling rentan terhadap korosi/karat, namun dengan penanganan yang baik, karat tetap bisa dicegah. Terbukti sampai saat ini kita masih menemukan banyak sepeda besi jadul merk Federal mondar-mandir di jalanan, Bahkan komunitasnya semakin berkembang dan aktif melakukan Jamnas. Ini membuktikan bahwa Frame besi itu memiliki umur pakai sangat lama, bahkan bisa jauh lebih lama dibanding bahan frame lainnya selama dirawat dengan benar.


BaliBicycle Pro pernah melakukan riset dari berbagai website, pe-touring lintas negara dan berbagai sumber. Mayoritas memilih sepeda dengan frame steel karena memiliki kekuatan dan umur yang sangat panjang. Sehingga mereka tidak perlu risau dengan keadaan sepedanya saat melewati jalan rusah hingga medan yang extrem sekalipun.

Source: www.hipwee.com
Riding Quality

Kecuali karena sugesti, sebenarnya dari segi riding quality antara frame Hiten yang berat dibandingkan dengan Alloy maupun carbon yang ringan tidaklah begitu mencolok dirasakan. Apalagi jika sepeda hanya digunakan untuk sarana komuter harian, B2W, atau sepeda santai, dengan kondisi jalan yang kebanyakan landai, Anda tidak akan merasakan perbedaan antara bahan frame yang ada. Kecuali jika sepeda digunakan untuk kompetisi tentu sedikit perbedaan saja akan medapatkan perhatian yang besar.

Frame besi mampu meredam getaran dengan baik 

Peredam getar bahan baja juga terkenal paling bagus dalam meredam getaran. Itulah alasannya kenapa fork rigid yang bagus sering terbuat dari baja. Untuk sepeda Federal yang berbahan besi  hi-ten, chromoli dan trimoli, pengetesan vibrasi frame dilakukan hingga satu juta kali dan sejauh tes diadakan tidak terjadi apa-apa dengan frame-frame Federal.

Kesimpulan

Dari uraian di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa frame Hi-ten sebenarnya tidak kalah dibanding dengan material frame yang lain. Kecuali hanya untuk masalah berat dan korosi. Untuk beberapa hal frame besi justru memiliki keunggulan dibanding yang lain, antara lain:
  • Harga frame sudah pasti jauh lebih murah. 
  • Sangat kuat, awet (umur pakai yang sangat lama), tidak mudah patah. Sifat besi yaitu sebelum patah, besi akan bengkok dulu. Jadi biasanya paling cuma bengkok atau penyok saja, Untuk memperbaiki rangka baja tidak menjadi masalah. 
  • Masih bisa diperbaiki jika rusak. Hampir setiap tukang las bisa mengelasnya jika patah. Ini berarti biaya perawatan juga murah dan mudah. 
  • Bahan baja juga terkenal paling bagus dalam meredam getaran. 
Jadi kita tidak perlu minder dengan sepeda besi yang kita miliki. Justru kita harus bangga dengan keberadaannya. Frame besi dengan engine yang tepat bisa memberikan performace yang bisa dibanggakan. Sepeda yang ringan diangkat belum tentu nyaman dan tangguh digowes.
Hi Ten Federal military look
Hi Ten Federal military look

'Its NOT about the Bike'. Get one if you want to, but dont kid yourself the bike will make you faster in itself. 
--  Lance said ---

Posted in , | Leave a comment

Review VERTU Bicycle Saddle Kembaran Tioga Spyder

Urusan sadle memang tidak pernah mudah. Sulit menemukan yang benar-benar pas dan cocok. Sebenarnya saya sudah cukup nyaman dengan sadel original bawaan sepeda Federal, tapi karena umur, sadel ini sudah semakin mengeras, dan licin serta sudah mulai robek sana-sini. Jadi sudah saatnya pensiun. Di internet banyak sekali ditawarkan berbagai model sadel. bingung juga. Sampai saya menemukan merk Tioga yang memiliki desain inovatif. Tapi harganya kok tidak ramah di kantong. Saya coba mencari, siapa tahu ada merk lain yang juga memproduksi model sadel paddingless ini, dan ternyata ada. Merk Vertu dengan harga yang jauh lebih murah.

Baik Vertu CCAV-S maupun Tioga Spyder merupakan trobosan inovasi teknologi dan desain dalam industri saddle sepeda. Tidak seperti desain sadel pada umumnya yang mengandalkan material padding dari busa maupun gel, Vertu dan Tioga justru tampil tanpa padding / paddingless menggunakan material mirip plastik dengan pola lubang menyerupai jaring laba-laba (flexible webbed design). Meskipun sekilas akan tampak keras dan terkesan tidak nyaman, tidak untuk bersepeda jarak jauh, namun jika diduduki ternyata akan terasa nyaman. Desain berupa jaring laba-laba bertujuan untuk mengatasi kekurangan utama yang ada di sebagian besar konstruksi saddle berpadding terutama dari sisi penyerapan energi akibat hentakan. Rahasia kenyamanan ini sebenarnya merupakan adaptasi dari sadel premium yang menggunakan bahan kulit seperti Brooks Cambium.

vertu ccav-s saddle review
VERTU CCAV-S Saddle
Kenapa sadel kulit bisa nyaman digunakan bahkan untuk touring sepeda yang membutuhkan waktu cukup lama. Rahasianya terletak pada karakter material kulit yang lentur dan bisa menyesuaikan dengan anatomi pemakainya. Selain itu bahan kulit juga memiliki kemampuan respirasi (bernafas) hingga udara tetap bisa bersirkulasi dengan lancar, ini bisa mencegah panas. Keunggulan inilah yang kemudian diadaptasi oleh Vertu Spyder saddle, dengan menggunakan material yang lebih murah tapi memiliki karakteristik mendekati kualitas kulit. Ditambah dengan desain berlubang membuat vertu menjadi sadel yang ringan, nyaman dengan ventilasi udara yang sangat bagus hingga bebas panas.

Berikut ini ada Youtube video mengenai perbandingan antara konsep saddle tioga, vertu dengan sadle kulit brooks:


Test

Saya beli sadle ini dengan harga IDR. 90.000 sudah termasuk ongkos kirim. Setelah barang sampai, VERTU CCAV-S Cycling Bike Bicycle Hollow Out Seat langsung saya pasang di sepeda MTB Federal Street Cat yang sering saya gunakan untuk Bike to Work.


Sadel terasa cukup nyaman ketika diduduki, sayang efek hammock kurang terasa. Mungkin karena bahan yang digunakan berbeda. saddle Vertu ini menggunakan bahan yang lebih keras dibandingkan bahan yang digunakan Tioga Spyder, hingga kelenturannyapun kurang terasa. Untuk saya yang kebetulan memiliki tulang duduk lebar, sadle ini terasa agak sempit. Namun tidak terlalu masalah. Setelah dilakukan sedikit penyesuaian letak sadel (posisi saddle saya majukan sampai mentok) , ternyata sadel ini sangat enak saat dipakai gowes. Melewati 6 KM jalan aspal, bokong masih aman, belum terasa panas. Meskipun berbahan plastik yang cenderung keras, selama fitting tepat,  pantat dijamin tidak terasa ditekan, jadi cukup nyaman.

Saat mencoba melewati jalur offroad saya sedikit kuatir dengan durabilitas dari Vertu plastic saddle ini. Meskipun pada akhirnya tidak masalah, namun sepertinya memang kurang cocok untuk medan offroad, karena akan terlalu banyak hentakan. Kuwatir saja jika tiba-tiba patah. Saya juga tidak yakin jika sadle ini aman dipakai orang bertubuh gemuk, kira-kira bisa tahan tidak ya?

Pada jalur menanjak lumayan curam, saat mencoba duduk di ujug sadle, rasanya lumayan nyaman. Ujungnya cukup panjang sehingga bisa lebih banyak memberi tempat.

Setelah digunakan untuk B2W selama satu bulan dengan sekitar 12 kilometer per hari saya masih cukup senang dengan sadel Vertu ini. Ada sedikit perubahan warna pada bagian-bagian tertentu di bagian belakang tapi sepertinya bukan  tanda keausan, jadi untuk saat ini sadle masih tetap bertahan.

Sadle vertu diatas Federal Street Cat
saddle vertu di sepeda Federal StreetCat 550. Lumayan eye catching.

Vertu Saddle Price

Dibandingkan dengan Tioga Spyder Twintail yang harganya sekitar 600 ribuan, VERTU Bicycle Saddle jauh lebih murah. Anda bisa mendapatkannya dengan harga mulai Rp. 89,000.00.

Beberapa keunggulan dan kelemahan sebagai bahan pertimbangan

  • Material dan durabilitas. Vertu menggunakan material "Carbonite Composite" yang lebih liat dibandingkan plastik biasa. meskipun bisa memberi effek elastis yang sama, sayangnya dari sisi durabilitas tetap kalah dibanding bahan kulit tebal. Sama seperti plastik, lama kelamaan toh akan getas juga, apalagi jika sering terpapar sinar matahari langsung. Dari berbagai informasi yang saya peroleh, umur pakai VERTU CCAV-S rata-rata hanya sekitar satu tahun pemakaian, lebih dari itu elastisitas akan mulai berkurang hingga rawan retak, bahkan patah.
  • Dari sisi kelenturan dan fleksibilitas bahan kalah jauh dibanding Tioga Spyder, membuat efek hammock kurang terasa. Padahal seharusnya desain sepeda ini bisa memberikan efek elastis seperti saddle berbahan kulit semacam merk Brooks.
  • Panjang Rel terlalu pendek, akibatnya memberikan kemungkinan penyesuaian (adjustable) maju / mundur yang minimal, tetapi dengan ketinggian seatpost yang tepat saya dapat menemukan posisi yang saya inginkan.
  • Licin saat pertama kali pakai, tapi bisa cepat menyesuakan. Mungkin material plastik yang digunakan dibuat sedikit berteksture agar tidak licin. Atau dengan menambahkan karet anti licin seperti yang dipakai di papan skateboard.
  • Beberapa laporan mengatakan bahwa itu merusak celana mereka. Tapi saya masih belum mengalaminya. saya pakai B2W setiap hari dengan celana kain seragam kerja. Jadi saya rasa itu tergantung bahan dan desain celana yang dipakai.
  • Karena tahan air, makan sadel ini cocok digunakan saat musim hujan. Namun karena desainnya yang berlubang banyak, saat melalui genangan, mengakibatkan air bisa menyiprat ke bawah sadle membuat celana basah. namun ini bukan masalah lagi jika sepeda kita sudah dilengkapi dengan spakbor (fender) belakang.
  • Sadel ini hadir dengan banyak pilihan warna hingga bisa menyesuaikan dengan warna dan tema sepeda kita.
  • Harganya murah bisa didapat di situs marketplace dengan harga mulai $ 8.58. Sedangkan di bukalapak.com mulai Rp. 89,000.00 saja. 
  • Size sedikit kurang cocok utuk mereka dengan tulang duduk lebar. Mungkin perlu ada variasi size yang bisa dipilih.
 
Vertu CCAV-S saddle

Kesimpulan


Secara kualitas memang tidak bisa dipungkirin bahwa Tioga Spyder Twintail 2 jauh lebih baik dibanding Vertu bicycle saddle. Tentu saja hukum ada harga ada rupa tetap berlaku di sini.  Tapi dengan harga yang termasuk low price Vertu memberikan sadle berkualitas diatas sadle dengan range harga satu level dengannya. Apakah Vertu CCAV-S merupakan Tioga spyder fake, saya rasa tidak juga. Meskipun mengadaptasi ide yang sama, ada perbedaan dari segi desain, harga dan pencantuman nama produk.

Pada akhirnya dibalik semua kekurangan yang ada, ini adalah inovasi yang cukup brilian. Seperti kita tahu, penambahan padding untuk shock absorption / meredam getaran sebenarnya memang kurang efektif mengingat kemampuan meredam pading yang berbanding lurus dengan ketebalan bahan. Semakin tebal padding berarti semakin nyaman, tapi jika terlalu tebal justru akan mengganggu kinerja kayuhan. Jadi, padding adalah dilema. Sedangkan sadle paddingless ini adalah salah satu solusinya.

Sayangnya saya masih ragu dengan durabilitas dan fleksibilitas dari material plastik yang digunakan. Betapapun, plastik tetaplah plastik. Sekuat apapun dia akan cepat getas dan bisa patah sewaktu-waktu. namun setidaknya, sejauh ini saya masih puas menikmati sadel ini untuk gowes jarak jauh hingga menengah. Untuk touring saya sangat tidak merekomendasikannya.

Saddle ini akan saya pakai setidaknya sampai satu tahun. Dan mari kita sampai sejauh mana ketangguhan saddle sepeda Vertu CCAV-S. Dan mungkin saya akan membeli sadle yang sama lagi jika rusak. Karena dengan harga yang cukup murah, ini tentu masih rasional, biaya yang dikeluarkan masih sebanding dengan kenyamanan yang saya peroleh.

Kembali ke masalah sadle memang sangat personal, yang menurut saya cocok belum tentu cocok juga untuk orang lain. Jika Anda hanya memiliki dana pas-pasan tapi mendambakan kenyamanan sadle sekelas saddle Brooks mungkin Tioga Spyder bisa jadi alternatif pilihan. Tapi jika dana benar-benar cekak, Vertu CCAV-S bisa menjadi pelipur lara. salam gowes :) 

Posted in , , | Leave a comment

Search

Swedish Greys - a WordPress theme from Nordic Themepark. Converted by Lite Themes.